Dewasa ini
pengobatan secara herbal kembali marak dilakukan masyarakat. Herbal yang lebih dulu dikenal dengan istilah jamu
tersebut dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan maupun hewan.
Indonesia yang kaya akan tanaman obat tentunya mempunyai sejarah jamu
tradisional yang perlu dilestarikan sekaligus dikembangkan mengingat besarnya
manfaat jamu bagi kesehatan.
Sukoharjo
sebagai kabupaten penghasil jamu terbesar khususnya di wilayah Nguter
mengadakan event “Minum Jamu Bersama
Pramuka” yang diikuti oleh sekurangnya 15.000 pelajar berseragam pramuka. Acara
yang digelar di Alun-Alun Satya Nagara Sukoharjo ini berhasil mematahkan rekor
MURI sebelumnya yang diikuti 6596 peserta. Siswa SMKN 2 Sukoharjo pun turut
mengambil bagian di acara tersebut. Jumat (23/11) pada pukul 6.30 siswa SMKN 2
Sukoharjo sejumlah kurang lebih 1400 personel berseragam pramuka lengkap,
berbaris rapi dari Masjid Baiturrahman Sukoharjo menuju alun-alun siap memeriahkan
minum jamu bersama yang disponsori produsen jamu asli Sukoharjo.
Kondisi
lapangan yang berair akibat hujan semalaman tak menyurutkan semangat para
pramuka yang memang mesti tahan dan bisa beradaptasi sekaligus beraksi di
segala macam situasi. Dipimpin oleh anggota TNI dari Kodim 0726 Sukoharjo,
pelajar berseragam pramuka ini meminum jamu
yang dibagikan secara bersama-sama. Siswa SMKN 2 Sukoharjo yang notabene
kontingen dengan jumlah terbanyak pun dengan antusias meminum jamu berlabel
Helios, jamu untuk anak-anak yang
berfungsi meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kecerdasan, dan masih banyak
manfaat lainnya. Menarik sekali menyaksikan betapa antusias mereka menyeduh
kemasan jamu yang dibagikan kemudian meminum jamu hasil seduhan sendiri
tersebut yang tentunya masing-masing berbeda rasa sesuai dengan takaran air
sebagai pelarut serbuk jamu. Yang perlu digarisbawahi dari proses tersebut
yaitu sampah berupa bungkus serbuk jamu dan gelas air mineral tidak dibuang di
tempat begitu saja melainkan dibawa oleh masing-masing siswa dan dibuang pada
tempatnya. Sebuah perilaku sehat yang akhir-akhir ini enggan dilakukan sehingga
patut dicontoh agar lingkungan menjadi bersih, rapi, nyaman dan bebas dari
penyakit.
Bupati Sukoharjo
H Wardoyo Wijaya SH,M.Hum mengatakan bahwa dengan kegiatan tersebut diharapkan
generasi muda mengenal jamu tradisional Indonesia sekaligus dapat melestarikan jamu
yang kian terkikis oleh banyaknya produk minuman berenergi. Penyerahan
penghargaan dari MURI oleh Paulus Supangkat kepada Bupati Sukoharjo pun menjadi
puncak dari even kabupaten yang berhasil memecahkan rekor baru MURI minum jamu
bersama pramuka dengan 15.080 peserta . Acara yang berlangsung sekitar 2 jam
tersebut diakhiri dengan panggung hiburan, menyuguhkan aneka jenis musik yang
disambut dengan antusias baik oleh siswa maupun masyarakat yang turut
menyaksikan pemecahan rekor muri minum jamu terbanyak bersama pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar