Senin, 18 Februari 2013

Pecahkan Rekor MURI dengan Minum Jamu





               Dewasa ini pengobatan secara herbal kembali marak dilakukan masyarakat. Herbal  yang lebih dulu dikenal dengan istilah jamu tersebut dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan maupun hewan. Indonesia yang kaya akan tanaman obat tentunya mempunyai sejarah jamu tradisional yang perlu dilestarikan sekaligus dikembangkan mengingat besarnya manfaat jamu bagi kesehatan.
                Sukoharjo sebagai kabupaten penghasil jamu terbesar khususnya di wilayah Nguter mengadakan event  “Minum Jamu Bersama Pramuka” yang diikuti oleh sekurangnya 15.000 pelajar berseragam pramuka. Acara yang digelar di Alun-Alun Satya Nagara Sukoharjo ini berhasil mematahkan rekor MURI sebelumnya yang diikuti 6596 peserta. Siswa SMKN 2 Sukoharjo pun turut mengambil bagian di acara tersebut. Jumat (23/11) pada pukul 6.30 siswa SMKN 2 Sukoharjo sejumlah kurang lebih 1400 personel berseragam pramuka lengkap, berbaris rapi dari Masjid Baiturrahman Sukoharjo menuju alun-alun siap memeriahkan minum jamu bersama yang disponsori produsen jamu asli Sukoharjo.
                Kondisi lapangan yang berair akibat hujan semalaman tak menyurutkan semangat para pramuka yang memang mesti tahan dan bisa beradaptasi sekaligus beraksi di segala macam situasi. Dipimpin oleh anggota TNI dari Kodim 0726 Sukoharjo, pelajar berseragam pramuka ini meminum jamu  yang dibagikan secara bersama-sama. Siswa SMKN 2 Sukoharjo yang notabene kontingen dengan jumlah terbanyak pun dengan antusias meminum jamu berlabel Helios,  jamu untuk anak-anak yang berfungsi meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kecerdasan, dan masih banyak manfaat lainnya. Menarik sekali menyaksikan betapa antusias mereka menyeduh kemasan jamu yang dibagikan kemudian meminum jamu hasil seduhan sendiri tersebut yang tentunya masing-masing berbeda rasa sesuai dengan takaran air sebagai pelarut serbuk jamu. Yang perlu digarisbawahi dari proses tersebut yaitu sampah berupa bungkus serbuk jamu dan gelas air mineral tidak dibuang di tempat begitu saja melainkan dibawa oleh masing-masing siswa dan dibuang pada tempatnya. Sebuah perilaku sehat yang akhir-akhir ini enggan dilakukan sehingga patut dicontoh agar lingkungan menjadi bersih, rapi, nyaman dan bebas dari penyakit.
                Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH,M.Hum mengatakan bahwa dengan kegiatan tersebut diharapkan generasi muda mengenal jamu tradisional Indonesia sekaligus dapat melestarikan jamu yang kian terkikis oleh banyaknya produk minuman berenergi. Penyerahan penghargaan dari MURI oleh Paulus Supangkat kepada Bupati Sukoharjo pun menjadi puncak dari even kabupaten yang berhasil memecahkan rekor baru MURI minum jamu bersama pramuka dengan 15.080 peserta . Acara yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut diakhiri dengan panggung hiburan, menyuguhkan aneka jenis musik yang disambut dengan antusias baik oleh siswa maupun masyarakat yang turut menyaksikan pemecahan rekor muri minum jamu terbanyak bersama pramuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar